👨🔬 Definisi
Pengantar: Pernahkah kamu merasa bingung saat menghadapi masalah yang rumit? Mulai dari mengatur jadwal, membuat resep masakan, sampai merencanakan acara? Tenang, di bab ini kita akan belajar satu cara berpikir hebat yang disebut "Berpikir Komputasional". Ini bukan hanya untuk programmer, tapi untuk kita semua!
Apa Itu Berpikir Komputasional?
Definisi: Berpikir Komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah dengan sistematis, logis, dan kreatif.
✍️ Pilar utama
Ada empat pilar utama dalam Berpikir Komputasional :
Dekomposisi
Dekomposisi adalah kemampuan memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah diatur/ kelola.
Contoh: Merencanakan perjalanan liburan → (1) Menentukan tujuan, (2) Memesan tiket, (3) Membuat daftar barang bawaan, (4) Membuat itinerary.
Pengenalan Pola
Pengenalan pola adalah kemampuan untuk menemukan kesamaan atau keteraturan pola dalam data.
Contoh: Dalam tes matematika, kamu menyadari bahwa semua soal perkalian memiliki pola jawaban yang bisa diprediksi. Atau, kamu melihat bahwa semua kunci pintu di rumahmu menggunakan cara putar yang sama.
Abstraksi
Abstraksi adalah kemampuan untuk menyederhanakan masalah dengan hanya berfokus pada informasi penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.
Contoh: Ketika kamu menggunakan aplikasi peta (maps), kamu hanya perlu tahu jalan dan rute (informasi penting), kamu tidak perlu tahu detail tentang bagaimana GPS bekerja, merek mobil di jalan, atau warna setiap rambu lalu lintas (informasi tidak penting).
Algoritma.
Algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang terurut dan logis untuk menyelesaikan sebuah masalah. Ini seperti buku resep yang berisi langkah demi langkah untuk membuat masakan.
Contoh: Instruksi step-by-step untuk mengikat tali sepatu, resep membuat mi instan, atau urutan langkah untuk login ke media sosial.
🎯 Contoh Penerapan
Konteks Masalah Penerapan BK
"Merapikan Kamar. Kamar sangat berantakan dan sulit dibersihkan."
Dekomposisi:
Membagi kamar menjadi area (meja belajar, kasur, lemari, lantai).
Kumpulkan semua alat dan bahan yang diperlukan (kantong sampah, kotak, keranjang cucian).
Pengenalan Pola:
Mengenali pola jenis barang yang membuat kamar berantakan.
Mengenali pola letak barang.
Membedakan area yang sering dan jarang kotor.
Abstraksi : Tahap ini kamu mencari apa hal utama yang perlu diselesaikan agar kamar rapi dan mudah dibersihkan.
Fokus pada penyebab utama berantakan:
Dari pola sebelumnya, penyebab utama adalah barang yang tidak punya tempat tetap dan kebiasaan menaruh barang sembarangan.
Abaikan detail kecil yang tidak berpengaruh besar:
Misalnya warna dinding, jenis lampu, atau dekorasi kamar tidak berpengaruh langsung pada kerapian
Sederhanakan tujuan utama:
Tujuan utama adalah Kamar menjadi tertata, bersih, dan mudah dibersihkan secara rutin.
Algoritma:
Setelah melakukan Dekomposisi, Pengenalan Pola, dan Abstraksi, sekarang kita menyusun langkah-langkah terurut (langkah logis dan sistematis) untuk menyelesaikan masalah “Merapikan kamar yang berantakan dan sulit dibersihkan”.
Algoritma "Merapikan Kamar yang Sangat Berantakan dan Sulit Dibersihkan"
Persiapan Awal
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan: kantong sampah, kotak penyimpanan, keranjang pakaian kotor, lap, dan sapu/pel.
Pisahkan Barang Berdasarkan Jenis
Kumpulkan semua barang dari seluruh area kamar.
Kelompokkan menjadi beberapa kategori:
Barang yang masih dipakai.
Barang yang jarang dipakai.
Barang yang sudah tidak dibutuhkan (buang atau donasikan).
Bersihkan Area Secara Berurutan
Mulai dari meja belajar → rapikan buku, alat tulis, dan buang kertas tak terpakai.
Lanjut ke kasur → lipat selimut, rapikan bantal, simpan pakaian yang tertinggal.
Bersihkan lemari → susun pakaian berdasarkan jenis atau warna.
Sapu dan pel lantai hingga bersih.
Tata Barang Sesuai Pola Penataan Baru
Letakkan barang sesuai area yang telah ditentukan:
Buku di rak.
Pakaian di lemari.
Barang kecil di wadah organizer.
Alat elektronik di laci atau rak khusus.
Gunakan label atau kotak penyimpanan agar mudah ditemukan.
Periksa Kembali dan Sempurnakan Tata Letak
Pastikan setiap barang punya tempat tetap.
Atur ulang jika ada posisi yang kurang efisien.
Rutin Menjaga Kerapian
Biasakan merapikan setiap selesai beraktivitas.
Jadwalkan pembersihan menyeluruh (misalnya setiap akhir pekan).
Algoritma ini membantu mengubah proses “membersihkan kamar” menjadi langkah-langkah terstruktur, dari persiapan hingga pemeliharaan, sehingga masalah kamar berantakan bisa diselesaikan secara efisien dan berulang dengan hasil yang konsisten.
⭐ Latihan
Latihan 1: Mencari Pola
Lihatlah urutan bilangan ini:
[ 2, 5, 8, 11, 14, … ]
Aktivitas: Tentukan pola yang digunakan pada urutan ini dan sebutkan dua bilangan selanjutnya.
(Jawaban: Polanya adalah penambahan 3; bilangan selanjutnya 17 dan 20.)
Latihan 2: Dekomposisi dan Algoritma
Bayangkan kamu harus menyiapkan bekal makan siang ke sekolah.
Aktivitas: Lakukan dekomposisi dengan memecah tugas ini menjadi 4 bagian. Kemudian, buat algoritma (urutan langkah) dari awal sampai bekal siap dimasukkan ke dalam tas.
Dekomposisi:
Menentukan menu dan menyiapkan bahan.
Memasak atau menyiapkan makanan.
Menyusun makanan ke dalam kotak bekal.
Memasukkan bekal ke dalam tas.
Algoritma:
Tentukan menu bekal yang akan dibawa.
Siapkan bahan dan alat memasak.
Masak makanan sesuai menu.
Masukkan makanan ke dalam kotak bekal.
Tutup kotak bekal dengan rapat.
Masukkan kotak bekal ke dalam tas.
Latihan 3: Abstraksi
Seorang temanmu ingin menelponmu. Informasi apa saja yang penting yang harus ia ketahui? Informasi apa yang tidak penting (detail yang harus diabaikan)?
Penting (Fokus): Nomor teleponmu.
Tidak Penting (Abaikan): Warna case HP-mu, provider yang kamu pakai, atau merek HP.
⚙️ Aktivitas Proyek:
Pilih Masalah: Siswa memilih salah satu masalah sehari-hari yang relevan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Kerjakan Proyek: Siswa mengerjakan proyek dengan menerapkan Dekomposisi, Pengenalan Pola, Abstraksi, dan Algoritma.
Rencanakan Proyek: Siswa merencanakan produk yang akan menjadi solusi. Misalnya,
Membuat Buku Resep Makanan Sehat.
Membuat Jadwal Piket Kelas.
Membuat Poster atau Infografis.
Membuat Desain.
Membuat Kotak Organizer
Presentasi: Siswa mempresentasikan produk dan proses pemecahan masalah di depan kelas.
Penilaian: Penilaian tidak hanya pada produk akhir, tetapi juga pada proses berpikir komputasional yang siswa terapkan.
1. TEMUKAN MASALAH
· MENYAPU LANTAI KOTOR
2. TENTUKAN DEKOMPOSISI
· MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN
· MENENTUKAN ARAH MENYAPU
3. TENTUKAN PENGENALAN POLA
· MENGENALI ALAT DAN BAHAN
· MENGENALI TEMPAT/ AREA
· MENGENALI CARA
4. TENTUKAN ABSTRAKSI
· FOKUS PADA AREA YANG KOTOR
· MENGABAIKAN WARNA LANTAI
5. BUATKAN ALGORITMA
1) MENYIAPKAN ALAT DAN BAHAN
2) MEMULAI DARI SATU AREA/ TEMPAT
3) MENGULANGI GERAKAN MENYAPU HINGGA BERSIH
4) MENGUMPULKAN SAMPAH PADA CIKRAK
5) MEMBUANG KE TEMPAT SAMPAH
6) SELESAI
6. BUATLAH PRODUK SOLUSINYA
PRODUK NYATA
Topik : Himpunan Data Terstruktur dalam Kehidupan Sehari-hari
Kode ATP : BK.D.02
Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu:
Menjelaskan pengertian himpunan data terstruktur.
Menyebutkan jenis dan contoh himpunan data terstruktur.
Memberikan contoh penerapan data terstruktur dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pesantren.
🌱 A. Pengantar / Apersepsi
Pernahkah kamu mencatat daftar piket kamar, jadwal ngaji, atau daftar nama santri penerima tugas harian?. Semua catatan itu sebenarnya adalah Data Terstruktur — data yang tersusun rapi dalam bentuk tabel, daftar, atau urutan tertentu sehingga mudah dibaca dan digunakan.
Tanpa struktur, data akan berantakan.
Bayangkan jika daftar nilai atau jadwal belajar tidak diatur, tentu akan membingungkan, bukan?
📘 B. Pengertian Himpunan Data Terstruktur
Data adalah sekumpulan fakta atau informasi mentah yang bisa diolah menjadi pengetahuan.
Himpunan data terstruktur adalah data yang disusun secara sistematis — biasanya dalam baris dan kolom, atau dengan aturan tertentu sehingga mudah dicari, dikelompokkan, dan diproses.
Contoh sederhana:
___________________________________________________________________________
| Nama Santri | Kamar | Tugas | Hari |
|Ahmad |B2 |Kebersihan Masjid |Senin |
|Farhan |C1 |Perpustakaan |Selasa |
Ini adalah data terstruktur, karena:
Ada kolom dengan jenis informasi yang jelas.
Setiap baris berisi satu entri data lengkap.
Mudah dicari dan dibandingkan.
🧭 C. Jenis dan Bentuk Himpunan Data Terstruktur
Jenis Data Terstruktur: Bentuk Representasi: Contoh:
Tabel Baris dan kolom Daftar nilai santri
Daftar / List Urutan data berbaris Daftar nama pengisi kultum
Jadwal Susunan waktu dan kegiatan Jadwal piket asrama
Kartu Data / Rekap Data individu terformat Kartu prestasi santri
Formulir / Lembar Isian Kolom dengan label Formulir pendaftaran santri baru
🧮 D. Ciri-ciri Data Terstruktur
Tersusun rapi dalam format tertentu.
Konsisten, artinya tiap bagian data mengikuti pola yang sama.
Mudah diproses, baik secara manual maupun dengan komputer.
Dapat dibandingkan dan dikelompokkan.
🌍 E. Contoh Data Terstruktur di Kehidupan Santri
Situasi di Pesantren Contoh Data Terstruktur Manfaatnya
Jadwal Kegiatan Harian Waktu shalat, belajar, makan Membantu kedisiplinan
Daftar Nilai Pelajaran Nama santri, mata pelajaran, nilai Menilai perkembangan
belajar
Daftar Absensi Nama, tanggal, hadir/tidak Memonitor kehadiran
Inventaris Asrama Nama barang, jumlah, kondisi Mengontrol aset pesantren
Data Hafalan Nama santri, juz yang dihafal, status setoran Mengetahui progres hafalan
💡 F. Implementasi dalam Kehidupan Nyata Santri
Pengelolaan Jadwal Shalat dan Ngaji
Data: Nama ustadz, waktu, tempat, kelompok ngaji.
Bentuk: Tabel jadwal yang ditempel di papan pengumuman.
Rekap Hafalan Al-Qur’an
Data: Nama santri, juz, status hafalan, tanggal setoran.
Bentuk: Lembar rekap hafalan di Excel / Google Sheet.
Daftar Piket dan Tugas Harian
Data: Nama, tugas, hari, hasil evaluasi.
Manfaat: Melatih tanggung jawab dan keteraturan.
Presensi Kajian / Kegiatan
Data: Nama peserta, waktu hadir, tanda tangan.
Tujuan: Mengontrol keaktifan santri dalam kegiatan keilmuan.
✍️ G. Aktivitas / LKPD Ringan
Tugas 1:
Bentuklah kelompok kecil.
Tuliskan 3 contoh data terstruktur di pesantrenmu dan jelaskan:
Apa isi datanya,
Bagaimana format penyusunannya,
Untuk apa data itu digunakan.
Tugas 2:
Gunakan kertas atau spreadsheet untuk membuat tabel daftar piket kamar santri satu minggu.
Kolom minimal: Nama, Kamar, Tugas, Hari, Status.
🧠 H. Refleksi
“Apakah hidup kita juga perlu struktur seperti data?”
Ya. Seperti data yang terstruktur, hidup yang tertata membuat semuanya lebih mudah dipahami, dijalani, dan diperbaiki.
🪶 I. Penilaian
Aspek yang Dinilai Indikator Kriteria Keberhasilan
Pemahaman Konsep Dapat menjelaskan makna data terstruktur Skor ≥ 75
Aplikasi Dapat membuat contoh tabel data sederhana Skor ≥ 75
Sikap Teliti, rapi, dan tanggung jawab Terlihat selama
kegiatan
📚 J. Pengayaan
Bagi yang ingin mendalami lebih jauh, pelajari bagaimana komputer mengelola data terstruktur melalui database seperti MySQL atau Google Sheet, yang bekerja berdasarkan tabel dan kolom, persis seperti data santri yang kamu buat!
BERPIKIR KOMPUTASIONAL
DATA TERSTRUKTUR