Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi, materi pelajaran, dan cara penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang berfungsi sebagai pedoman bagi lembaga pendidikan, pendidik, dan peserta didik.
Capaian Pembelajaran (CP) adalah Kompetensi inti yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. CP menggabungkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, sehingga tidak lagi terpisah seperti Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013.
Tujuan Pembelajaran (TP) adalah Pernyataan tentang apa yang akan dipelajari dan dicapai oleh peserta didik dalam satu unit pembelajaran, merupakan pengganti KD.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian Tujuan Pembelajaran (TP) yang disusun secara sistematis dan logis dalam satu fase pembelajaran, berfungsi sebagai panduan bagi guru dan peserta didik untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) di akhir fase tersebut, mirip dengan fungsi silabus pada kurikulum sebelumnya.
Modul Ajar (MA) adalah Perangkat pembelajaran yang lebih lengkap dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena sudah dilengkapi materi, lembar aktivitas, dan asesmen.
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah Pendekatan pengajaran yang berpusat pada tingkat kemampuan atau kesiapan belajar siswa, bukan berdasarkan tingkatan kelas.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah Metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan profil belajar setiap peserta didik.
Problem-Based Learning (PBL) Model ini menggunakan masalah-masalah dari dunia nyata yang kompleks dan tidak terstruktur sebagai fokus utama pembelajaran. Siswa akan bekerja dalam kelompok untuk menganalisis masalah, merumuskan hipotesis, dan mencari solusi ilmiah.
Project-Based Learning (PjBL) Model ini menggunakan proyek sebagai media pembelajaran untuk menghasilkan produk nyata yang bermanfaat. Proyek ini didasarkan pada pertanyaan atau masalah yang menantang dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) : Kriteria yang menunjukkan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Ini adalah pengganti Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Asesmen Formatif : Penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan guru, mirip dengan penilaian teman sejawat sebelumnya.
Asesmen Sumatif : Penilaian untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik pada akhir satu unit atau periode pembelajaran.
Asesmen Tengah Semester (ATS) : Penilaian yang dilakukan di pertengahan semester, pengganti Penilaian Tengah Semester (PTS).
Asesmen Akhir Semester (AAS) : Penilaian yang dilakukan di akhir semester, pengganti Penilaian Akhir Semester (PAS).
Indikator Asesmen : Pengganti indikator soal, menunjukkan apa yang akan diukur dalam asesmen.
1οΈβ£ Assessment for Learning (AfL)
π Asesmen untuk pembelajaran
Tujuan: membantu guru & siswa melihat perkembangan belajar, sehingga bisa menyesuaikan strategi pembelajaran.
Waktu: dilakukan sebelum & selama proses pembelajaran.
Bentuk: tes diagnostik, pertanyaan reflektif, kuis singkat, diskusi, umpan balik formatif.
Fokus: perbaikan proses belajar.
2οΈβ£ Assessment as Learning (AaL)
π Asesmen sebagai pembelajaran
Tujuan: mendorong siswa menilai & merefleksikan diri sendiri.
Waktu: dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung.
Bentuk: jurnal refleksi, peer assessment (penilaian antar teman), portofolio, catatan belajar pribadi.
Fokus: membangun kesadaran metakognitif siswa (belajar bagaimana cara belajar).
3οΈβ£ Assessment of Learning (AoL)
π Asesmen hasil pembelajaran
Tujuan: mengetahui pencapaian kompetensi siswa setelah pembelajaran selesai.
Waktu: dilakukan di akhir pembelajaran (akhir unit, akhir semester, akhir fase).
Bentuk: ujian sumatif, tes akhir, laporan proyek, presentasi produk.
Fokus: mengukur hasil akhir (pencapaian tujuan pembelajaran).
π Kesimpulan:
For Learning β asesmen alat bantu guru untuk memperbaiki pembelajaran.
As Learning β asesmen alat bantu siswa untuk merefleksikan belajar.
Of Learning β asesmen alat ukur capaian setelah belajar.
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada pengembangan pemahaman siswa secara menyeluruh, bukan hanya hafalan, melalui proses belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Prinsip Utama Pembelajaran Mendalam
Berkesadaran :Β
Siswa belajar dengan kesadaran penuh terhadap tujuan dan prosesnya, sehingga memiliki fokus dan konsentrasi yang terjaga.Β
Bermakna :Β
Proses belajar dihubungkan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa memahami relevansi materi yang dipelajari.Β
Menggembirakan :
Menciptakan suasana belajar yang positif, penuh rasa ingin tahu, semangat, dan motivasi.Β
1οΈβ£ Kerangka Pembelajaran
Praktis pedagogis
Lingkungan pembelajaran
Pemanfaatan digital
Kemitraan pembelajaran
2οΈβ£ Pengalaman Belajar
Memahami
Mengaplikasi
Merefleksi
3οΈβ£ Prinsip Pembelajaran
Bermakna
Menggembirakan
Berkesadaran
4οΈβ£ Dimensi Profil Lulusan
Keimanan & ketakwaan terhadap Tuhan YME
Kesehatan
Kemandirian
Kreativitas
Kolaborasi
Komunikasi
Penalaran kritis
Kewargaan